https://jse.rezkimedia.org/index.php/darmabakti/issue/feedDarmabakti: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat2024-11-18T09:53:59+07:00Yulingga Nanda Haniefofficial.darmabakti@gmail.comOpen Journal Systems<p><span data-preserver-spaces="true"><strong>Darmabakti: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat</strong> is a peer-reviewed journal published by <a href="https://rezkimedia.org" target="_blank" rel="noopener"><strong>CV. Rezki Media</strong></a>, Indonesia. This journal is a national-scale journal that covers various problems or general issues related to community service, development, strengthening, and empowerment. It is published biannually, <strong>February</strong> and <strong>August</strong>, by the <strong><a href="http://rezkimedia.org/" target="_blank" rel="noopener">CV Rezki Media</a></strong>. <strong><a href="https://rezkimedia.org/065c0-blog/" target="_blank" rel="noopener">CV Rezki Media</a></strong> is a publisher that is legally legal and registered with the Ministry of Law and Human Rights on July 23, 2020 with the number <a href="https://rezkimedia.org/cv-rezki-media-terdaftar-di-kemenhumkam/" target="_blank" rel="noopener">AHU-038612-AH</a>.</span></p> <p><span data-preserver-spaces="true"><strong>Darmabakti: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat</strong> accepts articles on the results of service in the fields of community development, empowerment, and strengthening, as well as the results of activities or practical implementation of community service, empowerment, or strengthening of communities that are problem-solving, comprehensive, meaningful, and sustainable, with clear objectives. Various community service and empowerment activities must have novelty (innovation and creativity) so that they do not just replicate the same activities in different places, have measurable results and impacts on society, and support the achievement of the goals stated in the Sustainable Development Goals (SDGs). The SDGs are a global action plan agreed by world leaders to end poverty, reduce inequality, and protect the environment. The SDGs contain 17 Goals and 169 Targets, so each article must be linked to these goals and targets (as stated in the contribution statement).</span></p>https://jse.rezkimedia.org/index.php/darmabakti/article/view/385Pengetahuan dan sikap terhadap gizi seimbang pada anak pekerja migran Indonesia di Pondok An-Nahdloh Selangor, Malaysia2024-07-25T14:04:35+07:00Nohan Arum Romadlonaarum.romadlona.fik@um.ac.idSepta Katmawantisepta.katmawanti.fik@um.ac.idFarah Paramitafarah.paramita.fik@um.ac.idSuci Puspita Ratihpuspita.ratih.fik@um.ac.idEvada Mutiara Ramadhanievadamutiara127@gmail.comNadia Fauziyah Nashihnadianashih@gmail.com<p>Jumlah pekerja migran Indonesia (PMI) di Malaysia sangat tinggi. Akan tetapi, akses pendidikan bagi keluarga WNI belum tersebar merata dan layak. Terdapat ratusan putra putri (PMI) yang bersekolah di Sanggar Bimbingan (SB). Akan tetapi terdapat berbagai permasalahan yang muncul salah satunya adalah minimnya perilaku hidup bersih dan sehat serta pola konsumsi makanan yang rendah gizi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan di Pondok An-Nahdloh di Tanjung Sepat, Selangor, Malaysia oleh tim dosen Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Malang. Materi inti yang disampaikan meliputi 1) Pengantar Gizi Remaja, 2) Permasalahan Gizi Remaja, dan 3) Citra Tubuh Sehat yang dibuat menarik melalui paparan video dan juga modul. Para siswa juga menjalani pengukuran tinggi badan dan berat badan untuk pengukuran indeks massa tubuh (IMT). Kegiatan pengabdian melibatkan 33 siswa jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) usia 13-16 tahun, yang terdiri dari 18 orang (55%) siswa laki-laki dan 15 orang (45%) siswa perempuan. Hasil pengukuran berat badan menunjukkan 61% siswa memiliki berat badan di bawah 60 kg. Selanjutnya berdasarkan tinggi badan siswa secara umum kurang dari 160 cm. Hasil perhitungan status gizi berdasarkan IMT menunjukkan bahwa terdapat 64% siswa memiliki berat badan tidak normal baik itu <em>underweight</em> maupun <em>overweight</em>. Nilai rata-rata pengetahuan sebelum pelatihan yaitu 6,8 dan meningkat menjadi 8,4 setelah pelatihan. Sedangkan nilai rata-rata sikap sebelum pelatihan yaitu 30,4 dan meningkat menjadi 31,2 setelah pelatihan. Adanya peningkatan nilai ini memperlihatkan bahwa program pelatihan bermanfaat dan efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap siswa terhadap gizi seimbang.</p>2024-08-12T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Nohan Arum Romadlona, Septa Katmawanti, Farah Paramita, Suci Puspita Ratih, Evada Mutiara Ramadhani, Nadia Fauziyah Nashihhttps://jse.rezkimedia.org/index.php/darmabakti/article/view/393Edukasi pertolongan pertama pada cedera olahraga bagi orang tua dan atlet sepak bola di Batu Football Academy (BAFA)2024-08-12T21:43:33+07:00Yulingga Nanda Haniefyulingga.hanief.fik@um.ac.idAwang Firmansyahawangfirmansyah@unesa.ac.idUlma Erdilanitaerdilanitaulma@gmail.comDinda Arisetya Purwadidindaariesetyapurwadi@gmail.com<p>Sepak bola merupakan salah satu olahraga yang menyumbang kasus cedera yang cukup besar. Pertolongan pertama pada cedera yang kurang tepat akan berdampak panjang terhadap kesehatan atlet, bahkan para atlet sepak bola usia remaja tidak dapat melanjutkan keinginannya untuk menjadi pesepakbola profesional. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman mengenai pemberian pertolongan pertama pada seseorang yang mengalami cedera, khususnya bagi orang tua dan atlet sepak bola di Batu Football Academy (BAFA). Metode kegiatan ini menggunakan pendekatan penyuluhan dan pemaparan materi disertai kegiatan pengukuran otot hamstring sebagai tindak lanjut dari program pencegahan cedera. Peserta yang terlibat sebanyak 25 orang yang terdiri dari 5 orang tua atlet dan 20 atlet sepak bola yang tergabung di Batu Football Academy (BAFA). Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan pemahaman dilakukan tes awal <em>(pretest) </em>dan tes akhir <em>(posttest)</em>. Instrumen tes berupa kuesioner yang menghimpun informasi mengenai pemahaman pertolongan pertama pada cedera. Hasil kegiatan diperoleh adanya peningkatan nilai rata-rata pada tes awal (60,8) dan tes akhir (89,6) sebesar 28,8. Kegiatan ini sangat efektif dalam meningkatkan pemahaman mengenai pertolongan pertama pada cedera olahraga. Baik orang tua maupun atlet sangat penting untuk mengetahui cara yang tepat dalam memberikan pertolongan pertama pada cedera supaya tidak timbul cedera kronis bahkan cedera permanen. Penanganan cedera yang tepat sangat penting bagi para atlet, yang menawarkan banyak manfaat yang meningkatkan pemulihan dan performa.</p>2024-08-12T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Yulingga Nanda Hanief, Awang Firmansyah, Ulma Erdilanita, Dinda Arisetya Purwadihttps://jse.rezkimedia.org/index.php/darmabakti/article/view/394Pelatihan dan pendampingan penulisan artikel ilmiah memanfaatkan articifial intelligence bagi Guru Pendidikan Jasmani di Indonesia2024-08-15T15:20:30+07:00Mashuri Eko Winarnom.e.winarno.fik@um.ac.idTandiyo Rahayutandiyorahayu@mail.unnes.ac.idSuroto Surotosuroto@unesa.ac.idWahjoedi Wahjoediwahjoedi@undiksha.ac.idFirmansyah Dlisfirmansyahdlis@unj.ac.idGusril Gusrilgusrilnasir@gmail.comCaly Setiawancsetiawan@uny.ac.idRif’iy Qomarullahrifqi@uncen.ac.idMuhamad Syamsul Taufiksyamsul@unsur.ac.idAridhotul Haqiyaharidhotulhaqiyah@unismabekasi.ac.idKarisdha Pradityanakpradityana07@gmail.comYulingga Nanda Haniefyulingga.hanief.fik@um.ac.id<p>Guru pendidikan jasmani menghadapi beberapa tantangan penulisan ilmiah yang dapat menghambat keefektifan mereka dalam mengkomunikasikan penelitian dan praktik pedagogi. Salah satu masalah yang signifikan adalah kurangnya pelatihan dalam penulisan akademis, yang sering kali mengakibatkan kesulitan dalam menyusun dan mengartikulasikan ide-ide mereka dengan jelas. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membantu guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) dalam meningkatkan pengetahuan dan pemahaman penulisan karya ilmiah dengan bantuan kecerdasan buatan <em>(Artificial Intelligence). </em>Kegiatan ini diikuti oleh 25 Guru PJOK yang telah tergabung dalam Ikatan Guru Olahraga Nasional (IGORNAS) dari berbagai provinsi di Indonesia. Kegiatan ini terdiri dari 3 tahap, yaitu pra-kegiatan, kegiatan, dan pasca kegiatan. Luaran dari kegiatan ini selain peningkatan pengetahuan penulisan artikel ilmiah dengan bantuan kecerdasan buatan juga berupa artikel yang disubmit di Jurnal Olahraga Pendidikan Indonesia (JOPI). Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan maka dilakukan tes awal dan tes akhir. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui pengetahuan awal dan akhir adalah kuesioner yang dimuat dalam <em>Google Form</em>. Para peserta mengakses dan mengisi kuesioner dalam satu ruangan secara bersamaan. Ada tidaknya peningkatan diketahui dari ada tidaknya peningkatan nilai rata-rata tes awal dan tes akhir. Hasil kegiatan pelatihan dan pendampingan menunjukkan bahwa pengalaman submit ke jurnal mengalami peningkatan sebesar 56% karena semua penulis wajib mengirimkan naskah yang telah disusun selama pelatihan ke JOPI, sedangkan persentase tertinggi kedua terjadi pada peningkatan pengetahuan aplikasi cek plagiasi (24%). Sementara itu, pemahaman tentang model penulisan daftar pustaka tidak terjadi peningkatan sama sekali. Secara keseluruhan, meskipun AI menjanjikan untuk mendukung guru dalam penulisan ilmiah, sangat penting untuk menyeimbangkan penggunaannya dengan evaluasi kritis dan standar etika.</p>2024-08-15T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Mashuri Eko Winarno, Tandiyo Rahayu, Suroto Suroto, Wahjoedi Wahjoedi, Firmansyah Dlis, Gusril Gusril, Caly Setiawan, Rif’iy Qomarullah, Muhamad Syamsul Taufik, Aridhotul Haqiyah, Karisdha Pradityana, Yulingga Nanda Haniefhttps://jse.rezkimedia.org/index.php/darmabakti/article/view/404Strategi peningkatan prestasi atlet melalui pelatihan perhitungan training load di Barracuda's Swimming Club2024-09-26T08:43:59+07:00Prisca Widiawatiprisca.widiawati.fik@um.ac.idYulingga Nanda Haniefyulingga.hanief.fik@um.ac.idUlma Erdilanitaerdilanitaulma@gmail.comI Kadek Ryo Pranandai.kadek.2206316@students.um.ac.id<p>Pelatihan beban latihan (training load) menjadi salah satu strategi penting dalam meningkatkan prestasi atlet, kurangnya pemahaman pelatih dan atlet terkait perhitungan training load menjadi fokus utama tim pengabdian untuk memfasilitasi. Kegiatan ini bertujuan untuk menerapkan konsep perhitungan training load di Barracuda’s Swimming Club guna meminimalkan risiko cedera, overtraining, dan meningkatkan kinerja atlet. Training load terbagi menjadi beban latihan eksternal dan internal, di mana beban eksternal mengukur pekerjaan fisik yang dilakukan atlet, sedangkan beban internal mengevaluasi respons fisiologis dan psikologis terhadap latihan. Melalui pendekatan Community-Based Participatory Research (CBPR), program pengabdian ini melibatkan kolaborasi dengan pelatih, atlet, dan wali atlet untuk menyusun dan mengimplementasikan program yang tepat. Kegiatan pelatihan mencakup dua sesi, dengan materi mengenai perhitungan training load, Long-Term Athlete Development (LTAD), manajemen beban latihan, serta peran nutrisi dalam mendukung performa atlet. Hasil dari pretest dan posttest menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta mengenai training load. Berdasarkan analisis Paired T-Test, terdapat perbedaan signifikan antara skor pretest dan posttest dengan p-value 0,000, menegaskan bahwa pelatihan ini efektif dalam meningkatkan pemahaman peserta terkait penghitungan training load. Dengan demikian, program ini dapat membantu pelatih dalam mengambil keputusan untuk mengatur beban latihan, meminimalkan cedera, dan memaksimalkan potensi atlet.</p>2024-08-24T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Prisca Widiawati, Yulingga Nanda Hanief, Ulma Erdilanita, I Kadek Ryo Pranandahttps://jse.rezkimedia.org/index.php/darmabakti/article/view/426Pelatih hebat, pemain kuat: program penguatan latihan kekuatan di Batu Football Academy2024-11-18T09:53:59+07:00Yulingga Nanda Haniefyulingga.hanief.fik@um.ac.idRaja Mohamed Firhad Raja Azidinfirhad@uitm.edu.mySupriatna Supriatnasupriatna.fik@um.ac.id<p>Salah satu pilar kesuksesan untuk pesepak bola muda adalah kemampuan fisik yang baik. Pelatih memiliki tantangan untuk meningkatkan kemampuan fisik pesepak bola muda melalui program latihan yang tepat. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan pelatih dalam Menyusun program latihan fisik yang tepat dan efektif bagi pesepak bola muda. Sebanyak 13 pelatih dan 4 asisten pelatih di Batu Football Academy (BAFA) terlibat dalam kegiatan ini. Tahapan kegiatan ini meliputi identifikasi masalah, penentuan tujuan dan sasaran, perancangan program, pengembangan rencana aksi, pelaksanaan kegiatan, monitoring dan evaluasi, <em>sustainability plan</em>, dan tindak lanjut. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan mengenai penyusunan program latihan yang diindikasikan adanya peningkatan persentase dari masing-masing pertanyaan/pernyataan yang diajukan baik sebelum maupun sesudah kegiatan. Hasil dari kegiatan pengabdian ini menekankan pentingnya pemahaman para pelatih grassroot mengenai tuntutan fisik yang dihadapi oleh pesepak bola muda. Selain itu, pelatih perlu mengidentifikasi kebutuhan fisik pemain untuk merancang program latihan yang spesifik guna meningkatkan performa fisik mereka. Meskipun program latihan yang terstruktur dapat memberikan dampak positif, menjaga keseimbangan antara intensitas latihan dan waktu pemulihan tetap krusial untuk menghindari potensi dampak negatif.</p>2024-08-28T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Yulingga Nanda Hanief, Raja Mohamed Firhad Raja Azidin, Supriatna